السَّاعِي
عَلَى اْلأَرْمَلَةِ وَالْمِسْكِيْنِ
كَالْمُجَاهِدِ فِي سَبِيْلِ
اللهِ أَوْ
كَالَّذِي يَصُوْمُ النَّهَارَ وَيَقُوْمُ
اللَّيْلَ
“Orang
yang membantu para janda dan orang miskin adalah seperti orang yang
berjihad di jalan Allah atau seperti orang yang selalu mengerjakan
shaum di siang hari dan shalat di malam hari.”
(Muttafaq ‘Alaih)
Bayangkan alangkah mulianya orang yang membantu dan menyantuni
orang miskin dan anak yatim. Padahal memberi makan orang miskin tidak
harus mengeluarkan uang jutaan lho. Misalkan saat kita antre makanan
nasi uduk, lalu ada orang miskin di dekat kita, hanya melihat tidak berani membeli nasi. Lalu hati kita tergerak membelikannya nasi uduk seharga lima ribu atau tujuh ribu rupiah, itu sudah termasuk memberi makan orang miskin. Bisa juga dengan cara memberikan makanan atau uang kepada
orang-orang miskin, janda miskin dan anak yatim di sekitar rumah kita,
di lingkungan kita. Selain memperoleh pahala di sisi Allah, kita juga memperoleh bonus yang berupa perasaan bahagia telah membantu orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar